IniCara IPC Logistics Berantas Pungli dan Wujudkan Pelabuhan Tanjung Priok Bersih; Update Covid-19 per 15/6 di Indonesia Capai 1.927.708, Tetap Disiplin Prokes; Jokowi Nilai Kepatuhan Penggunaan Masker di Jakarta Belum Optimal; Corona Varian India Masuk Jakarta, Jokowi panggil Gubernur hingga Kapolda Metro
Seeall. Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Indonesia 14320. The Port of Jakarta also known as Tanjung Priok Port is the busiest Indonesian seaport, handling more than 50% of Indonesia's trans-shipment cargo traffic. The Port of Tanjung Priok has 20 terminals: general cargo, multipurpose terminal, scraps terminal, passenger terminal, dry bulk
XYZmenerapkan program sistem manajemen keamanan yang terdiri dari CCTV, Vessel Tracking, Sealing Access dan Online Reporting. Kasus yang ditemukan di Pelabuhan Tanjung Perak adalah akumulasi
Sejak kehadiran fasilitas pusat konsolidasi kargo atau Container Freight Station (CFS) pada 20 November 2017 lalu, pelayanan Pelabuhan Tanjung Priok lebih cepat, efisien, transparan, dan tertib. Ini terjadi karena tidak ada lagi pengutan dan biaya tak terduga yang harus ditanggung pengguna jasa atau pemilik barang. Oleh karena itu, pebisnis di pelabuhan tersibuk di Indonesia ini
PelabuhanIndonesia II/IPC akan menyesuikan tarif pelayanan untuk jasa lift on-lift off (Lo-Lo) dan Storage peti kemas di Terminal lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok mulai pukul 00:00 Tanggal 15 April 2021.
JAKARTA Indonesia Port Corporation (IPC) mengamini, proses masuk truk ke Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara memakan waktu lama. Deputy GM Commercial IPC Budi Waluyo mengatakan, antrean di pintu masuk disebabkan alat e-gate pass belum bisa menerima pembayaran dengan kartu atau uang elektronik yang diterbitkan semua bank. "Tadinya kami berharap Bank Mandiri karena yang banyak
. kedatangan truk bisa kami seimbangkanJakarta ANTARA - Badan Usaha Milik Negara PT Pelindo II Persero atau Indonesia Port Corporation IPC dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok meluncurkan sistem tunggal identifikasi data truk single truck identification data/STID berbasis elektronik di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu. "STID ini menjadi pemacu trigger untuk pengembangan sistem-sistem lainnya. STID tak hilangkan kemacetan, tapi dengan kami perbaiki sarana dan prasarana serta sistemnya, kedatangan truk bisa kami seimbangkan," ujar General Manager Indonesia Port Corporation IPC cabang Tanjung Priok, Guna Mulyana saat ditemui wartawan di Jakarta, Rabu. Dijelaskan, STID berisi basis data kelayakan teknis truk seperti nomor polisi kendaraan/ truk, serta nama pemilik/ perusahaan angkutannya dan terhubung dengan manajemen pelabuhan dan pengelola terminal untuk mendukung ekosistem logistik nasional. Tujuannnya satu yakni menyelaraskan arus lalu lintas barang dan dokumen internasional sejak kedatangan barang hingga tiba di gudang. Ditambahkan, sistem ini juga akan mengidentifikasi truk keluar-masuk Pelabuhan Tanjung Priok sebanyak truk setiap harinya selama 24 jam, terdiri dari truk petikemas dan non petikemas. Baca juga Pelindo II tunggu kajian pembatasan operasional truk kontainer "Singkatnya, melalui STID, seluruh data identifikasi truk di sejumlah terminal bisa dikelola secara terpusat oleh manajemen pelabuhan dan pengelola terminal di bawah pengawasan Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok," katanya. Ia juga menyebutkan, TID sebelumnya telah dimiliki oleh beberapa terminal, seperti Jakarta International Container Terminal JICT di Koja, New Priok Container Terminal NPCT-1 dan IPC Terminal Petikemas TPK 009. "Melalui STID, semuanya diintegrasikan jadi satu bernama Single TID," kata Guna. Program lanjutan Ia kembali menegaskan kalau STID ini nanti akan ada program kelanjutannya, seperti terminal booking system, yang mengatur keseimbangan truk keluar-masuk pelabuhan dengan cara perusahaan angkutan kargo melaksanakan reservasi jadwal kedatangan ke terminal. "Kami berharap dengan itu, nanti jadi seimbang balance nantinya kedatangannya itu. Kalau dengan STID itu, kami baru mengidentifikasi dan mengatur. Jadi, kami harapkan ada TBS terminal booking system/ truck booking system," kata Guna. Baca juga IPC dukung pemberantasan pungli di lingkungan pelabuhan Selain itu, IPC juga mendorong penerapan terminal booking cargo return system TBCRS di seluruh manajemen Pelabuhan Tanjung Priok sehingga satu truk yang datang, bisa membawa kargo lagi saat keluar pelabuhan. "Diharapkan, itu Single TID salah satu yang kami dorong arahnya ke sana. Karena Pelabuhan Tanjung Priok ini sebagai 'gateway', barang di terminal kemudian diangkut ke daerah produksi atau ke pemilik barang memerlukan akses. Nah, akses inilah yang perlu cara bagaimana kami mengaturnya dengan penerapan TBCRS," kata Abdu FaisalEditor Edy Sujatmiko COPYRIGHT © ANTARA 2021
Lanjut ke konten – Tanjung Priok Pelabuhan Tanjung Priok kedatangan kapal terbesar MV MSC Tianshan pada Hari Kamis di Terminal 3 PT IPC Terminal Petikemas, hari ini Kamis 13/1/2022 Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Dr. Capt. Wisnu Handoko MSc dan Kepala Kantor Syahbandar Utama Pelabuhan Tanjung Priok Andi Hartono beserta tim menghadiri penyambutan kapal terbesar, dengan ukuran LOA 334 M di dermaga IPC TPK Tanjung Priok TO3. Kapal MV MSC Tianshan FK151R yang Dinakhodai Jastrzebski Dariusz Grzegorz dengan panjang 334 meter bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok berasal dari Umm Qasr Port, Irak dengan tujuan Qingdao, China. Kapal tersebut diageni oleh PT Perusahaan Pelabuhan Nusantara Panurjwan yang rencananya akan membongkar 1702 boxes atau equivalent sekitar 3394 TEUs dan akan memuat 103 boxes atau sekitar 2442 tonase. Capt Wisnu Handoko pada kesempatan itu menyampaikan bahwa kehadiran ship call MV. Tianshan bisa menjawab kondisi kelangkaan kontainer yang terjadi akhir-akhir ini. Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok berharap agar para exporter dapat memanfaatkan ketersediaan kontainer ini dengan baik untuk melakukan pengiriman muatan. “Kepada pihak pelayaran untuk tetap menjaga biaya freight tetap kompetitif, sehingga tidak menambah beban biaya logistik dan diharapkan bisa menarik minat para shipper,” katanya.. Capt Wisnu menambahkan pihaknya memberikan apresiasi kepada PT IPC Terminal TPK yang memfasilitasi sandar kapal kontainer besar ini. Ke depannya diharapkan untuk dapat terus memberikan dan meningkatkan pelayanan yang baik terhadap kapal – kapal asing. MM-01. Navigasi pos
Jakarta ANTARA - PT Pelabuhan Indonesia II Persero atau IPC akan memberlakukan "autogate" di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok pada semester pertama tahun ini. "Terminal Operasi atau TO 3 Internasional Pelabuhan Tanjung Priok akan diberlakukan 'autogate', dimana sebelumnya bertemu antar orang yakni sopir truk kontainer dengan petugas dan aparat bea cukai di pelabuhan maka dengan adanya 'autogate' hal tersebut tidak akan ada lagi dan semua proses berjalan dalam hitungan detik," ujar Senior Vice President Operations IPC David P Sirait kepada wartawan di Jakarta, Senin. Dia menjelaskan bahwa kehadiran "autogate" ini nantinya akan membuat sopir kontainer tidak perlu lagi membawa berkas-berkas dokumen, cukup menempelkan kartu identifikasi atau "id card" di gerbang masuk, lalu kamera CCTV akan memotret nomor peti kemas hingga kemudian mengetahui dimana peti kemas tersebut akan ditaruh di lapangan. Otomatisasi itu berlaku pula bagi truk kontainer yang akan membawa peti kemas dari Terminal Operasi 3 Pelabuhan Tanjung Priok. Kelebihan lainnya dari "autogate" ini, menurut David, kameranya juga bisa membaca atau mengidentifikasi kerusakan-kerusakan pada peti kemas seperti adanya lubang, sebelum memasuki kawasan pelabuhan. "Jadi serah terima barang sudah tercakup. Jadi ada bukti otentik serah terima barang di gerbang masuk maupun dermaga dengan 'autotally,'" ujarnya di sela-sela media gathering yang digelar IPC. Rencananya IPC akan melakukan uji coba "autogate" di Terminal Operasi 3 ini pada Bulan April. "Uji coba di Bulan April, sedangkan targetnya pada semester pertama 'autogate' di Terminal Operasi 3 harus sudah berjalan," kata David. Sejak beberapa tahun terakhir sudah mencanangkan Pelindo II atau IPC menjadi digital port atau pelabuhan berbasis digital, dimana segala sesuatu yang terkait dengan proses bisnis sudah dikonversi menjadi digital baik dalam aspek operasional, keuangan, maupun aspek-aspek lainnya. Upaya melakukan digitalisasi terhadap semua aspek itu dilakukan IPC dalam rangka menyambut Revolusi Industri Baca juga Begini cara Pelabuhan Indonesia II hindari PHK akibat Revolusi Industri Baca juga Menhub resmikan kedatangan kapal peti kemas terbesarPewarta Aji CaktiEditor Budi Suyanto COPYRIGHT © ANTARA 2019
No. Lokasi CCTV Lihat CCTV 1 AREA PARKIR PELABUHAN Contoh camera_alt 2 POS PINTU MASUK PELABUHAN Contoh camera_alt
February 10, 2021 Jakarta, February 10th 2021 – Considering the Covid-19 outbreak that getting out of control, IPC Container Terminal /IPC TPK a subsidiary of PT Pelabuhan Indonesia II Persero, continue distributed New Normal Kits at Tanjung Priok Port. Head of the Tanjung Priok Port Authority, Capt. Mugen Suprihatin Sartoto accompanied by the Director of Commercial and Business Development of IPC TPK, David P. Sirait were involved in this activity. “The Covid-19 contagion is becoming more worrisome. IPC TPK will continue to take persuasive steps to reduce the Covid-19 contagion, especially in the port area. We have been doing this activity regularly since early 2020. The Interaction with users in the port area cannot be avoided although we already doing most of the services is going online. ” David said. 500 packages New Normal Kit including masks and hand sanitizers were distributed to users and container truck drivers in 4 four different locations in Tanjung Priok Port, that is Tanjung Priok 1 Area, Tanjung Priok 2 Area, Terminal Support Area and IPC TPK Billing Center. In 2020, IPC TPK has distributed 5,000 new normal kit packages to users in the 6 container terminal area who managed by IPC TPK including Tanjung Priok Port, Panjang Port, Palembang Port, Pontianak Port, Teluk Bayur Port and Jambi Port. David said that the event was held to support the government programs to reduce the contagion of Covid-19. On the other hand, it is also can make the users feel comfort and safety to come to the IPC TPK work area.
cctv pelabuhan tanjung priok ipc