Setelah tersiar kabar kematian Syekh Siti Jenar, banyak muridnya yang mengikuti jejak gurunya untuk menuju kehidupan yang hakiki. Di antaranya yang terceritakan adalah Kiai Lonthang dari Semarang Ki Kebokenanga dan Ki Ageng Tingkir .
Lantas Gus Baha menceritakan kisah Syekh Siti Jenar: Siti Jenar dipanggil Walisongo untuk diadili sebab mempunyai aliran Wahdatil Wujud. Ketika dia berada di rumah, ada utusan Walisongo yang datang, โSiti Jenar, kamu dipanggil Walisongo.โ โDi sini tidak ada Siti Jenar, adanya Allah!โ Akhirnya, utusan Walisongo pulang.
Maka setelah diketahui hal tersebut, vonis hukuman mati dijatuhkan bukan kepada Syekh Siti Jenar, akan tetapi ditujukan kepada dua orang tokoh yang mengaku dirinya sebagai Syekh Siti Jenar. Tokoh yang satu, yakni San Ali Anshar yang mengaku sebagai Syekh Siti Jenar dihukum mati di wilayah kekuasaan Demak.
Judul : Sejarah Lengkap Syekh Siti Jenar. Catatan Pencarian Spiritual Anak Manusia. Halaman : 238 hal. Hingga sekarang, sejarah Syekh Siti Jenar masih simpang-siur. Ada literature yang menyebutkan bahwa Syekh Siti Jenar berasal dari cacing, ada yang mengatakan bahwa syekh Siti Jenar adalah penyebar ajaran manunggaling gusti, ada yang mengatakan
Tidak hanya para walisongo, di lingkungan kerajaan Mataram dan Demak pun juga menentang ajaran Syekh Siti Jenar itu. Dalam ajaran Siti Jenar, tidak membedakan antara kyai dan santri padahal dalam pemerintahan kerajaan seorang rakyat harus mengabdi sebagai kawulo kepada raja yang dianggap sebagai keturunan dewa.
Tapi suka atau tidak suka, kenyataan yang ada menyimpulkan bahwa Syekh Siti Jenar dengan falsafah atau faham dan ajarannya sangat terkenal di berbagai kalangan Islam khususnya orang Jawa, walau dengan pandangan berbeda-beda.
.
wejangan syekh siti jenar kepada muridnya